Instalasi Unit Ultrafiltrasi untuk Penyediaan Air Minum di Daerah Terdampak Bencana, karya Prof. Ir. I Gede Wenten, Ph.D. (Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung).
Tim ITB untuk Gempa Sulawesi Barat (Mamuju & Majene) yang diwakili Dr. Muhammad Ihsan (FSRD) berangkat menuju Majene, Kamis, 21 Januari 2020.
Untuk membantu tanggap darurat gempa di Majene, Tim ITB berkoordinasi dengan beberapa tim yakni, Tim Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA Unair) yg dipimpin dr. Agus Harianto, Sp.B., Tim Universitas Hasanudin, Indonesia Creative Cities Network (ICCN), dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Tim ITB menyumbangkan beberapa karya teknologi, yakni:
(1) Pemasangan 4 instalasi unit ultrafiltrasi untuk penyediaan air minum di daerah terdampak bencana karya Prof. I Gede Wenten (Departemen Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung).) yang langsung disumbangkan oleh beliau untuk Gempa Sulbar. Empat Unit penjernih air siap minum ini akan diletakkan di beberapa titik penampungan penyintas bekerjasama dengan BNPB setempat.
(2) Pembangunan 2 shelter tunnel 8×7 m2 karya Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko (SAPPK). Karya berupa rangka kayu ini sudah diterapkan sebagai huntara di berbagai lokasi bencana seperti Palu, Lombok, dll. Pembangunan shelter bekerjasama dengan tim sukarelawan alumni Arsitektur Universitas Tadulako (Untad).
(3) Pembagian 2000 unit Masker dan sejumlah selimut hasil kerjasama dengan Satgas Rescue, Indonesia Creative Cities Network (ICCN)
Selama seminggu kedepan, Tim ITB juga akan melakukan assessment kelayakan di lokasi untuk menghadirkan Tim kedua sebagai Tim Trauma Healing ITB berkolaborasi dengan Tim Psikolog Unair.
sumber : instagram @lppm_itb