Prof. Brian Yuliarto dari Institut Teknologi Bandung dianugerahi Habibie Prize Tahun 2024 untuk Inovasi di Bidang Ilmu Rekayasa
Bandung – Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mencetak prestasi membanggakan di kancah nasional. Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., dosen dan peneliti unggulan ITB, telah meraih “Habibie Prize 2024”untuk kategori Ilmu Rekayasa. Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Yayasan SDM Iptek sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar Prof. Brian dalam pengembangan teknologi berbasis material maju dan nanoteknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Prof. Brian Yuliarto dikenal sebagai sosok yang berdedikasi di bidang Nanomaterial dan Biosensor. Sebagai akademisi di Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri ITB, Prof. Brian telah melakukan penelitian-penelitian terobosan yang berfokus pada pengembangan material fungsional untuk aplikasi di berbagai sektor, termasuk kesehatan, energi, dan lingkungan. Salah satu penelitian utamanya adalah pengembangan “biosensor portabel” untuk deteksi virus demam berdarah DENV-3, serta sensor gas berbasis oksida logam untuk pemantauan lingkungan dan industri. Penelitian-penelitian ini tidak hanya menunjukkan kontribusi langsung bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga menempatkan nama Indonesia di peta penelitian global.
Selain berperan sebagai dosen, Prof. Brian juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB. Di bawah kepemimpinannya, fakultas ini terus mendorong kolaborasi riset lintas disiplin untuk menghasilkan inovasi yang relevan dan berdampak. Pengalaman internasionalnya pun turut memberikan kontribusi besar dalam penelitian, seperti melalui kerja sama dengan National Institute of Material Science (NIMS) di Jepang dan Institute of Microengineering and Nanoelectronics (IMEN) di Malaysia. Prof. Brian juga aktif sebagai Visiting Professor di University of Tsukuba, Jepang, memperluas cakupan penelitian dan membawa perspektif global dalam inovasinya di Indonesia.
Penghargaan Habibie Prize diberikan setiap tahun kepada individu atau tim yang memiliki kontribusi luar biasa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Didirikan oleh Yayasan SDM Iptek, penghargaan ini didedikasikan untuk mengenang dan meneruskan visi besar B.J. Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia, yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia. Habibie Prize bertujuan menginspirasi ilmuwan dan praktisi di Indonesia agar terus berinovasi untuk kemajuan bangsa. Prof. Brian kini bergabung dengan jajaran penerima Habibie Prize, menambah daftar panjang prestasi yang telah ia raih sepanjang karirnya.
Sebelum menerima Habibie Prize, Prof. Brian telah mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu “World’s Top 2% Scientist”versi Stanford University pada tahun 2022. Ia juga pernah dinobatkan sebagai “Peneliti Terbaik” oleh ITB pada tahun 2021 dan beberapa kali mendapat penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan inovasi teknologi.
Profil Singkat Prof. Brian Yuliarto
Prof. Brian Yuliarto lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975. Beliau menempuh pendidikan sarjana di ITB dalam bidang Teknik Fisika, kemudian melanjutkan studi magister dan doktoralnya di University of Tokyo, Jepang, dalam bidang Quantum Engineering and Systems Science. Sepanjang karirnya, Prof. Brian aktif melakukan penelitian di bidang nanoteknologi dan biosensor, dengan sejumlah hasil riset yang sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional ternama.
Pengabdiannya sebagai peneliti tidak hanya terbatas pada lingkungan kampus. Prof. Brian juga telah memimpin berbagai proyek kolaborasi dengan lembaga riset dan industri, termasuk program riset inovatif bersama BRIN untuk pengembangan biosensor dan biodivais dalam pengendalian penyakit tropis dan wabah penyakit. Beliau juga terlibat dalam Program Riset Inovatif Produktif (RISPRO LPDP) untuk mendukung pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia.
Dengan dianugerahkannya Habibie Prize 2024, Prof. Brian Yuliarto diharapkan dapat terus memberikan kontribusi yang semakin besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Semangat inovasinya menjadi inspirasi bagi generasi muda dan memperkuat posisi Indonesia dalam kompetisi global di bidang sains dan teknologi. Prof. Brian adalah bukti nyata bahwa peneliti Indonesia mampu memberikan dampak nyata melalui ilmu pengetahuan, membangun solusi yang relevan, dan mengangkat nama bangsa di kancah internasional.