Pertemuan Nasional ISLI 2016
Bandung, 19 Oktober 2016 bertempat di Ruang Seminar Program Studi Teknik Industri FTI, Kelompok Keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi menyelenggarakan acara “Pertemuan Nasional Institut Supply Chain dan Logistik Indonesia (ISLI)”. Diawali dengan pembukaan dari ketua panitia Prof. Senator Nur Bahagia menjelaskan awal mula terbentuknya Institut Supply Chain dan Logistik Indonesia (ISLI) visi misi organisani hingga diadakannya pertemuan nasional untuk memilih Ketua, Dewan Pembina, serta kepengurusan ISLI untuk periode pertama.
Menurut Prof. Senator Nur Bahagia yang juga menjabat sebagai Direktur Pusat Pengkajian Logistik dan Rantai Pasok ITB, Presiden secara formal sudah mengeluarkan Perpres No 26 tahun 2012 adalah salah satu tekat pemerintah untuk memajukan logistik. Perpres ini menjadi cetak biru sistem logistik nasional (Sislognas). Artinya sudah ada kemauan dari pemerintah. Kalau Sislognas ini akan berjalan dengan efektif ada tiga unsur yang harus dipenuhi.
Pertama, pemerintah baik Kemenko dan Perhubungan harus mengintegrasikan di level polesi. Kedua, pemerintah daerah harus disadarkan bahwa logistik ini untuk kepentingan mereka juga untuk kesejahteraan masyarakatnya dan untuk mengalirkan produk mereka ke luar daerah atau luar negeri. Ketiga, unsur pengusahanya karena yang menjalankan adalah pengusaha. Disini ada BUMN dan swasta karena ini hajat pemerintah maka yang harus bergerak adalah BUMN yang ada di tangan pemerintah.
Kalau tiga fungsi ini tidak dipegang dengan baik, namanya blue print hanya ada di kertas. Maka semua tergantung komandannya. Makanya mengapa di negara-negara maju tidak ada koordinatornya, karena masing-masing sudah tahu dimana kedudukannya. Sementara kita tidak tahu dimana posisi dan peranannya.
ISLI adalah perkumpulan para dosen seluruh Indonesia yang interest dengan ilmu Rantai Pasok dan Logistik, karena merasa mempunyai semangat memajukan sistem logistik di Indonesia. Dekan FTI, Prof. Deddy Kurniadi, Dr.Eng. secara simbolis meresmikan terbentuknya ISLI, beliau berharap dengan adanya ISLI dapat memberikan kontribusi positif bagi maju dan berkembangnya sistem rantai pasok dan logistik di Indonesia.
Sumber tambahan: http://asperindo.org